Senin, 13 April 2015

Kisah Percintaan Datu Museng dan Maipa Deapati

Kisah cinta nan mengharukan antara Datu Museng dan Maipa Deapati ini berangkat dari cerita rakyat yang sangat populer dikalangan masyarakat Makassar, yang dituturkan oleh orang-orang tua kepada anak cucu mereka, agar mereka dapat memetik hikmah dari pendidikan, perjuangan dan kesetiaan. Begitu hebatnya cerita antara Datu Museng putra bangsawan kerajaan Gowa dan Maipa Deapati Putri bangsawan Kerajaan Sumbawa ini tertanam di dalam benak orang-orang makassar, sehingga kemudian nama dari kedua tokoh legendaris ini pantas untuk diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar, Nama jalan itu seakan sengaja dibuat berdampingan saling berdekatan seakan-akan Pemerintah Kota Makassar turut merestui hubungan percintaan abadi mereka berdua.

Pada ujung barat jalan Datu Museng, terdapat situs makam dengan dua nisan kayu yang bersanding kukuh, yang konon katanya itulah makam kedua pasangan cinta ini dimakamkam, Datu Museng dan kekasihnya Maipa Deapati.

Kisah percintaan Datu Museng dan Maipa Deapati ini berawal ketika Addengareng kakek dari Datu Museng melarikan diri bersama cucunya menyebarangi lautan nan luas menuju ke negeri sumbawa, akibat dari politik adu domba yang dilancarkan penjajah belanda di tanah Gowa, yang membuat bumi Gowa bergejolak dan tidak kondusif lagi untuk dijadikan tempat tinggal yang aman.

Di Pulau sumbawa itulah akhirnya Datu Museng tumbuh menjadi seorang yang dewasa dan bertemu dengan Maipa Deapati di Pondok Pengajian Mampewa. Akhirnya tumbuh benih cinta dihati Datu Museng sejak pertama kali melihat sosok Maipa Deapati yang anggun dan mempesona. Namun cinta dari Datu Museng kepada Maipa Deapati menjadi sebuah cinta yang terlarang karena Maipa Deapati telah ditunangkan dengan seorang pangeran Kesultanan Sumbawa, Pangeran Mangalasa.

Setelah kakek Datu Museng mengetahui bahwa cucunya mencintai Maipa Deapati, alangkah terkejutnya sang kakek. Sang kakek dari Datu Museng merasa malu karena merasa bahwa mereka hanyalah sebongkah emas yang telah terkotori oleh lumpur, sedangkan Maipa Deapati adalah Putri Kerajaan Sumbawa.

Datu Museng mengetahui bahwa cintanya kepada Maipa Deapati terhalang oleh tembok yang kokoh, maka atas anjuran sang kakek, berangkatlah Datu Museng ke tanah Mekkah untuk berguru. Disanalah ia mendapatkan ilmu "Bunga Ejana Madina". Kepergian Datu Museng ke tanah Mekah ternyata bukannya membuat kedua insan yang saling mencinta ini menjadi terpisah, melainkan perpisahan itu malah semakin membuat ikatan hati antara keduanya semakin kuat.

Selepas mendapatkan ilmu di tanah rantau Mekkah, maka Datu Museng pulang kembali ke Sumbawa dengan membawa rindu yang sangat besar kepada Maipa Deapati. Sesampainya di Sumbawa ternyata sang kekasih yang dirindukan jatuh sakit, maka Datu Musengpun menolong Maipa Deapati dengan ilmu yang didapatkannya dari tanah Mekkah.

Mendengar kabar bahwa sang tunangan Maipa Deapati mencintai Datu Museng, membuat perasaan cemburu di hati Pangeran Mangalasa bergejolak, Pangeran Mangalasa lantas bersekutu dengan Belanda dengan tujuan untuk membunuh Datu Museng. Tetapi Datu Museng yang teramat sakti itu tak dapat dikalahkan oleh Pangeran Mangalasa dan Belanda.

Akhirnya Datu Museng mendapat restu dari Sultan Sumbawa, merekapun lantas dinikahkan dan Datu Museng diberikan pangkat sebagai Pangllima perang. Belum beberapa lama menikah, berhembus kabar bahwa di Makassar tengah bergejolak kekacauan yang disebabkan oleh pemerintah Belanda yang berkuasa ditanah Makassar. Sultan Lombok lantas meminta Datu Museng ke Makassar untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Maka berangkatlah Datu Museng dan istrinya Maipa Deapati ke tanah Makassar, setibanya di Makassar, Datu Museng mendapatkan tantangan lain karena Kapten dari Belanda itu justru mencintai Maipa Daepati, dan melancarkan berbagai macam serangan kepada Datu Museng untuk merebut Maipa Deapati dari Datu Museng. Akibatnya Datu Musengpun terdesak akibat serangan Belanda tersebut. Namun bagi Maipa Deapati cintanya ke Datu Museng adalah harga mati baginya, ia tidak mengijinkan seorang pun untuk mengambilnya dari Datu Museng. Sang kekasih Maipa Deapati lantas meminta kepada Datu Museng untuk membunuhnya, sebab cintanya kepada Datu Museng hanya untuk Datu Museng seorang, ia merasa lebih biak mati daripada harus menyerahkan dirinya kepada Belanda.

Dengan sangat berat hati Datu Museng lantas mengabulkan permintaan sang istri, iapun lantas menikamkan Badik pusakanya ke leher sang kekasih tercinta. Setelah itu, karena rasa cinta yang dalam kepada istrinya Maipa Deapati, Datu Musengpun lantas melepaskan semua ilmu ilmu yang dimilikinya, membiarkan dirinya dibunuh oleh penjajah Belanda. Kisah inilah yang terus dikenang oleh masyarakat makassar, kisah percintaan Romeo And Juliet Versi Makassar.



*Sumber
| http://angingmammiri.org | http://www.makassarterkini.com | http://baruga2004.blogspot.com | http://lobelobenamakassar.blogspot.com
*Sumber foto
| http://lontaraproject.com

Minggu, 12 April 2015

Lagu Pengantar Tidur (Royong, Bau-bau dan Yabelale)


Royong, bue-bue, yabelale dan lagu pengantar tidur lainnya merupakan sebuah kebiasaan yang sering dilakukan oleh ibu-ibu sesaat sebelum bayinya tertidur. Sang ibu akan melantunkan sebuah nyanyian pengantar tidur yang dinyanyikan tanpa iringan musik atau alat musik dengan syair-syair harapan atau do'a dari ibu  dalam bahasa daerah, sambil sang bayi diayun-ayun secara perlahan hingga matanya terpejam dan tertidur. Dan lagu pengantar tidur ini  merupakan luapan kasih sayang sang pelantun (Ibu atau Nenek) kepada yang sedang dinina bobokan.

Lagu pengantar tidur ini memiliki masing-masing nama pada setiap daerahnya,  di Makassar dan di Gowa lagu pengantar tidur ini di sebut Royong, di Selayar tepatnya di Bone rate di sebut Bue-bue, di Barru, Pangkep, Palopo dan di daerah yang berbahasa bugis lainnya disebut Yabelale

Berikut beberapa lagu pengantar tidur dari Makassar, Selayar (Bone rate) dan Palopo (Belopa).

  • Contoh potongan royong dari daerah Makassar:
Royong
Oo,, Ana' tinromoko naik anak, appakaselaki matannu
mata ta' do do pa' lungang ma'nakku tommi

Oo,, anak tinro mako naik anak appakaselaki matannu
barang lompo jako naik,, pak boyanganga doe,,

artinya:
Oo,,anakku sayang tidurlah, lelapkanlah matamu
mata yang mengantuk, bantal telah menunggu

Oo,, anaku sayang tidurlah, lelapkanlah matamu
agar kelak kamu dewasa, bisa menghidupi Ibu/Mamak

  • Contoh lagu pengantar tidur dari Selayar (Bone rate) yang disebut Bue-bue:
Bue-bue
Bue-bue na ana pae pae
te ana pae-pae no pande doito
no doito no pau-pau
nohadamo di bue bue

kasio na ana fofine
te ana fofine kodimane ngala dia
no dadi morimbae ako te bantu boua

bue-bue na ana pae-pae
ara upau-pau fa ana moturumo
di buengasu la paemo doito anasu sayang

Bue-bue na ana pae pae
te ana pae-pae no pande doito
no doito no pau-pau
nohadamo di bue bue
 
kasio na ana fofine
te ana fofine kodimane ngala dia
no dadi morimbae ako te bantu boua

bue-bue na ana pae-pae
ara upau-pau fa ana moturumo
di buengasu la paemo doito anasu sayang
Artinya:
tidurlah anak kecil
anak kecilku sering menangis
menangis karna mengantuk
ku ayunkan kau anakku

anakku belahan jiwaku
anakku sayang cepat tumbuh besar
supaya bisa menjadi anak yang berbakti

tidurlah anakku
kunyanyikan lagu untukmu anakku
supaya tidurmu nyenyak dan tidurlah di
ayunan tidak usah lagi menangis anakku sayang

  • Contoh lagu pengantar tidur dari Palopo (Belopa) yang disebut Yabelale:

Yabelale
 Yabelale anakku,,
atinrono anak, utang tojakko
wakke longekko tokko
yabe lale anakku,,

tappodo maloppoko malempe sungemu
mutuntu decengnge
musappa dallemu
yabelale anakku, mualekka deceng

ikomitu anak wororo maddenuang
bara' mupateangnga
cenning lunra lino
yabelale anakku,,

Artinya:
Timang-timang anakku
tidurlah anak, ku ayun-ayun
ku nyanyikan
timang-timang anakku

semoga engkau kelak dewasa
panjang umur dijalan yang baik
engkau cari rejekimu
timang-timang anakku, engkau beri kebaikan

hanya engkaulah anak tempatku berharap
agar kau memperlihatkanku
manis indahnya dunia

timang-timang anakku,,